Sanggar Bahasa dan Sastra Indonesia
Membuat karangan cerpen
Dosen Pengampu: Titik Dwi Ramthi,M.Pd.
Oleh :
Nama: Ayu Rosmini
NIM : 150388201032
Kelas : H-01
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Maritim Raja Ali Haji
2015
Kasih Yang Terabaikan
Setelah beberapa bulan yang lalu, hubungan kami sudah semakin dekat. Aku pun merasa nyaman dengannya,karena kedekatan kami yang terlalu akrab kami pun sempat digosipkan pacaran. Selang beberapa tahun kami sudah menduduki bangku kelas XII dan tentu saja itu pertanda bahwa kami akan berpisah.
Suatu hari aku mendapatkan kabar bahwa dia menyimpan rasa untukku. Aku tidak percaya dengan omongan temanku “ ah tidak mungkin.Itu hanya gurauan anak-anak ini saja, mana mungkin dia berani memendam rasa sayang untukku selama ini atau mungkin rasa sayang sebagai sabahat?” gumamku dalam hati. Keadaan mulai berubah sejak aku mendapatkan berita itu. Aku diam dan ada rasa sedikit marah dengannya. Kenapa dia menyukaiku? Padahal dia juga tahu bahwa aku juga sudah menjalin hubungan dengan orang lain, entahlah perasaanku mulai terasa sangat kesal sekali. Karena bagiku selama ini kami sudah menjadi sahabat yang sangat akrab dan dia juga selalu menjadi teman curhatku selama ini. Aku berfikir bahwa aku akan membuat Ilham pacaran dengan temanku, “kamu mau tidak pacaran dengan Linda?” tanyaku. Ilham tidak menjawab. Dan akhirnya mereka pun pacaran, tetapi hubungan mereka tidak berlangsung begitu lama.
Selang beberapa bulan,aku putus dengan pacarku karena dia sudah memiliki wanita lain selain aku,hal itu tidak bisa aku terima tapi aku berkeputusan untuk tetap meninggalkannya. Aku ingin sekali dekat dengan Ilham, tapi akhir-akhir ini kami tidak seakrab seperti dulu,tidak ada canda tawa seperti dulu, semua serba kaku. Hatiku sangat perih melihat keadaan ini. Aku tetap tidak akan bisa memaafkan dia yang ternyata menyukaiku.
Suatu malam, Riri menelponku “ halo.. mau kemana kita malam ini? Tepi laut? “. Aku tidak menjawab apa-apa dan akhirnya aku mengikuti ajakan mereka. Setelah sampai di Tepi laut “ramai juga ya malam ini?” Tanya ku. Aku pun disuguhkan segelas minuman cappuccino dingin. Malam itu begitu dingin karena sejak sore tadi kota ini diguyur hujan. Satu persatu mereka pergi dari tempat duduk lalu meninggalkanku. “ ada apa ini? Kenapa aku ditinggalkan sendiri? Kalian mau kemana?” hatiku mulai kesal. Setelah beberapa menit aku ditinggalkan, Ilham kemudian datang menghampiriku. Rasanya aku ingin lompat kelaut saja, pikirku mulai resah. ”kamu mau tidak jadi pacar aku? Maaf selama kedekatan kita selama ini,aku mulai merasa nyaman denganmu dan rasa sayangku mulai muncul yam. Sekali lagi maafkan aku”. Aku hanya terdiam dan tidak bisa menjawab apa-apa lagi. Aku benar-benar tidak bisa mencintainya saat itu. Karena kenangan dengan yang lalu masih tetap menghantuiku. “aku tahu kamu pasti akan sangat kecewa denganku, aku juga tidak pernah mengharapkan rasa ini untuk memilih kamu, tapi aku hanya bisa berkata bahwa aku sayang kamu. Maafkan aku sudah berani mencintaimu selama ini”. “ maaf, aku tidak bisa memberikan jawaban secepat ini, aku butuh waktu dan tolong tinggalkan aku sendiri”. Jawabku. Dan setelah sampai dirumah kuputuskan untuk menerimanya. Tapi hubungan kami tidak berlangsung begitu lama dan aku beralasan tidak bisa berhubungan jarak jauh karena kami masing-masing sudah diterima diperguruan tinggi. Dia melanjutkan studi nya di Universitas Riau Pekanbaru dan aku di Universitas di Tanjung Pinang.
Perkuliahan pun dimulai. Aku sempat curhat masalah ini dengan Vika teman sejawatku. Vika menasehatiku dengan penuh keyakinan bahwa Ilham sangat baik untukku. Dan akhirnya aku putuskan untuk kembali mendekati Ilham. Namun setelah aku jalani hubungan ini aku masih belum bisa mencintainya dan akhirnya aku menelponnya. “ Ilham kekasihku maafkan aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini, sampai saat ini aku belum bisa mencintaimu. Kita lanjutkan saja studi kita dan kalau kita berjodoh kita pasti akan bertemu lagi” ujarku. Dia menerima semua keputusanku dengan sangat dewasa. “ kalau ditanya sampai kapan aku akan mencintaimu? Aku akan menjawab sampai mati!”. Jawabnya. Telpon pun ditutup tanpa mengucapkan salam.
Waktu begitu cepat berlalu,aku sudah berada ditingkat akhir. Aku pun mulai menjalin hubungan dengan laki-laki lain selama 1 tahun. Namun hubungan kami kandas hanya karena ada perbedaan diantara kami. Dan akhirnya Ilham pun kembali menghantui pikiranku lagi. aku memberanikan diri untuk mendekatinya lagi. Dan ternyata dia masih saja sendiri setelah bertahun-tahun ini. Tapi kali ini dia berubah dan setelah aku tahu ternyata dia merokok. Aku pun tidak percaya melihat keadaan dia seperti itu. “ dia merokok? Sejak kapan?” lalu temanku pun menjawab “dia merokok semenjak kamu putuskan yam.” Sejahat itukah aku? Pikirku.
Kini ramadhan datang lagi. setelah selesai ngumpul bersama teman, kami pun akhirnya pulang dan Ilham mengantarku. Disepanjang perjalanan aku bertekat untuk meluahkan semua perasaanku selama ini dan malam ini adalah malam yang sangat bersejarah karena pertama kali aku mengungkapkan perasaanku kepada seorang laki-laki. Tapi perasaan itu sudah aku buang jauh-jauh. “ aku takut kalau kita menjalin hubungan ini kita tidak bisa seakrab ini lagi. jujur sampai saat ini rasa sayangku tidak pernah hilang terhadapmu, sangat sulit bagiku untuk melupakanmu, maka izinkanlah aku untuk meyakinkan diri “ Ujar Ilham. “ baiklah akan ku tunggu kabar baik itu ham” jawabku.
Kini rasa kekecewaanku selama ini terhadap Ilham telah berubah menjadi rasa sayang yang seutuhnya. Aku mulai mencintainya merasakan apa yang pernah dulu ia rasakan. aku hanya bisa berdoa suatu hari nanti kami akan dipersatukan dalam ikatan suci. Maafkan aku yang sejak dulu selalu mempermainkan perasaanmu selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar