Kisah nyata 1001 pengalaman saya bersama dosen
“ Asyiknya belajar bersama dosen “
Pada awal
masuk perkuliahan, dengan rasa senang dan bangga akhirnya saya diterima di
Universitas Maritim Raja Ali Haji ini. Selain itu, saya juga bertemu dengan
teman-teman baru di kampus ini. Awalnya saya malu terhadap mereka, karena masih
belum mengenal antara satu dengan yang lain. Akhirnya saya bertemu dengan seorang
teman, namanya Nurmala sari dan ternyata dia berasal dari Tanjung Balai Karimun
juga, yaitu tempat asal saya. Meskipun kami baru memasuki tahap perkenalan tetapi
kami saling mengerti dan semakin lama hubungan kami semakin erat. Selain itu
sewaktu saya melaksanakan kegiatan PKKMB, saya berkenalan dengan dua orang
teman lainnya yang bernama Saleha dan Pitriyani. Mereka berasal dari kota
Batam. Dan setelah selesai melaksanakan PKKMB ( Pengenalan Kehidupan Kampus
Mahasiswa Baru ) kami pun akhirnya diterima di kampus ini.
Hari senin
adalah hari pertama saya memasuki masa perkuliahan. Saya duduk dibangku paling
depan dengan tujuan untuk lebih mengenali siapa saja dosen yang akan masuk dan
mengajar kami. Setelah beberapa menit kami menunggu didalam kelas, akhirnya
muncullah seorang bapak-bapak yang masuk ke kelas dengan membawa tas. Bapak
tersebut kelihatannya sudah tua. Namun yang saya heran adalah meskipun sudah
tua tetapi pemikirannya sangat hebat. Tentu saja hebat, karena dia adalah
seorang dosen. Pasti lebih hebat dari pada guru. Akhirnya ia pun duduk dibangku
dan mulai membuka laptop serta infocus. Awalnya saya sedikit kurang mengerti
apa yang beliau tampilkan. Namun setelah selesai mengatur infocus akhirnya saya
sudah bisa sedikit mengerti. Beliau menjelaskan mengenai kontrak perkuliahan
dan kompetensi serta materi yang akan kami pelajari selama disemester satu ini.
Setelah itu beliau menanyakan tentang keanggotaan kelas kami dan ketua tingkat
kami. Namun karena belum dibentuk, akhirnya beliau menunjuk satu persatu teman
saya yang dianggap mampu untuk membimbing kelas kami. Akhirnya terpilihlah
Kharisma yoga sebagai ketua tingkat dan Afifah faradila sebagai sekretaris.
Hari demi
hari pun telah kami lalui dan akhirnya hari senin pun tiba kembali. Seperti
biasa bapak itu masuk, lalu mulai membuka infocusnya dan jika ada waktu luang
beliau mengisi daftar hadir dengan memanggil nama kami satu-persatu. Materi
demi materi telah beliau jelaskan, meskipun awalnya bapak ini sangat pendiam,
namun lama-kelamaan ia pun akhirnya bisa menghibur kami dengan kata-kata
lucunya yang membuat kami tertawa satu kelas.
Mata kuliah
selanjutnya adalah sejarah sastra. Seperti biasa saya duduk dibangku paling
depan dan menunggu dosen selanjutnya. Tidak sampai beberapa menit seorang
bapak-bapak pun masuk dengan membawa buku dan tasnya. Bapak ini agak sedikit
muda dengan bapak yang tadi. Beliau juga menceritakan pengalamannya hingga
sampai menjadi seperti saat ini. Kemudian beliau juga memberikan motivasi kami
dalam belajar. Setelah selesai berkenalan, kami pun mulai belajar dan bapak itu
pun memperlihatkan sebuah buku karangannya yang berjudul kritik sastra, bapak
itu menawari kami untuk membelinya dan tentu saja kami tertarik mendengar
kata-kata dari beliau, saya juga penasaran apa isi dari buku tersebut. Akhirnya
kami pun mengumpulkan uang kepada bendahara kelas untuk membeli buku
karangannya.
Hari selasa
adalah hari kedua kami memasuki masa perkuliahan. Mata kuliah selanjutnya
adalah pendidikan agama islam. Saya pun duduk di pojok paling depan dekat
dengan meja dosen. Tak lama kemudian ada seorang bapak yang masuk. Setelah beliau
duduk, ia mulai menjelaskan materi yang akan kami pelajari di semester satu ini
dan menjelaskan tentang kontrak perkuliahan. Mulai dari penilaian, pakaian dan
sebagainya. Belajar dengan beliau merupakan hal yang paling saya sukai karena
beliau sangat ramah dan baik sekali. Ternyata beliau juga bisa menggunakan
bahasa melayu. Didalam proses pembelajaran kami terlihat sangat santai sekali
karena beliau juga mengajar tidak begitu kaku dan terlalu serius. Apabila ada
materi yang tidak kami mengerti kami dituntut untuk selalu bertanya. Dan tentu
saja saya bertanya setiap masuk mata kuliah dengannya. Tetapi jika ada materi
yang sudah saya mengerti saya hanya mendengarkan saja apa yang beliau jelaskan.
Didalam proses perkuliahan kami juga mengadakan konsep diskusi kelompok. Pada
saat ujian tengah semester kami semua menunggu bapak tersebut didalam kelas.
Setelah beberapa menit kemudian, bapak itu akhirnya masuk ke dalam kelas dan
memulai proses ujian. Ujian pun berlangsung ,sekitar 20 menit aku kelihatan gelisah
dan beliau menegur saya “ Ayu, ?”. saya terkejut mendengarnya, dengan rasa malu
saya hanya bisa tertunduk dan kembali mengerjakan soal ujian.
Hari rabu adalah
hari ketiga saya memasuki masa perkuliahan. Yaitu dengan mata kuliah bahasa
inggris. Seperti biasa saya duduk dibangku paling depan. Akhirnya ada seorang
ibu yang masuk dengan tidak membawa apa-apa. Beliau pun duduk dibangku dan
mulai memperkenalkan diri dan sedikit bercerita mengenai kontrak perkuliahan
dan memberikan materi kepada ketua tingkat kami untuk difotokopi. Setelah
beliau siap berkenalan, sekarang giliran kami untuk memperkenalkan diri
dengannya dengan menggunakan bahasa inggris dan menyebutkan nama,asal
tempat,asal sekolah,dan makanan favorit. Awalnya saya sedikit grogi dan kurang
pede. Mulai dari barisan depan paling pojok kanan sudah secara bergantian memperkenalkan
diri dan sekarang tiba giliran saya. Saya mulai dengan menyebutkan nama,asal,
dan makanan favorit. Namun dosen tersebut kembali bertanya kepada saya dengan
menggunakan bahasa inggris yaitu mengapa saya menyukai bakso. Saya hanya
menjawab karena bakso sangat enak dan lezat. Ibu itu tersenyum dan teman
sebelah saya mulai memperkenalkan dirinya begitu seterusnya hingga sampai
belakang.
Hari
selanjutnya kami memasuki mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Meskipun ini
adalah awal kami bertemu dengan seorang dosen karena beliau juga begitu
terlihat sangat muda. Setelah saya tahu ternyata beliau adalah mahasiswa
lulusan dari salah satu universitas di Singapura. Beliau juga menceritakan
pengalamannya hingga menjadi saat ini. Beliau adalah dosen pengganti, kami
sangat suka belajar dengannya. Karena di dalam proses pembelajaran, beliau
selalu mengaitkan materi yang ia ajarkan dengan apa yang ada dikehidupan saat
ini. Kemudian beliau juga sering memberikan sebuah teka-teki bagaimana jalan
keluarnya apabila kami mengalami hal yang sama sesuai dengan kondisi dan
situasi yang ia ceritakan saat itu. Tentu saja kami sangat bersemangat belajar
dengannya. Terkadang kami tertawa atas jawaban yang telah kami berikan karena
bertentangan dengan apa yang ia maksud.
Di dalam mata kuliah ini kami diberi tugas olehnya yaitu tentang
kepedulian terhadap lingkungan sosial dengan membuat sebuah artikel. Seperti
menolong orang tua yang ingin menyebrangi jalan, membantu menyapu halaman
rumah, membersihkan mesjid, membantu mencuci piring, dan lain sebagainya. Semua
itu dilakukan tanpa harus meminta balasan atau imbalan apapun. Karena didalam
tugas ini kami dituntut untuk bersikap iklas dan membiasakan diri untuk
membantu terhadap sesama.
Hari kamis
merupakan hari keempat kami melaksanakan perkuliahan. Kami memasuki mata kuliah
perencanaan pengajaran. Di dalam mata kuliah ini kami diperintahkan untuk
membuat RPP. Yang awalnya kami belum mengetahui apa sebenarnya RPP itu,
kemudian bapak itu membagikan kami kedalam beberapa kelompok, yaitu kelompok
SMP,SMA,dan SMK. Saya mendapatkan kelompok SMA yaitu kelas XII. Pertama kami
diperintahkan untuk membuat Rincian Minggu Efektif, kemudian disusul dengan
membuat RPP. Ini adalah tugas yang sangat melelahkan bagi saya, karena harus
mengganti dan mengetik kembali apa yang akan ditulis sesuai dengan format yang
telah bapak berikan seperti menulis Standar kompetensi dan kompetensi dasarnya
. Tetapi setelah selesai semuanya saya merasa bahwa tugas ini sangat bermanfaat
bagi kami calon guru karena sebagai bekal untuk kedepannya jika sudah mengajar.
Ini juga merupakan tahap pertama dalam melaksanakan proses pembelajaran agar
berjalan dengan efektif.
Hari demi
hari telah saya lalui kini tiba masanya saya melaksanakan Ujian tengah semester
dan ujian akhir semester. Masanya untuk liburan, saya memutuskan untuk pulang
kekampung halaman saya yaitu di Tanjung Balai Karimun.
Setelah
selesai liburan saya kembali ke Tanjung Pinang untuk kembali melaksanakan rutinitas
saya yaitu kuliah. Lalu bertemu dengan dosen-dosen yang baru disemester dua
ini. Saya juga berharap di semester ini bisa mendapatkan nilai yang lebih baik
dari yang sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar